Sabtu, 31 Januari 2015

Cinta   Salah sambung

Seperti hari-hari sebelumnya, aku masih belum bisa melupakannya. Edo, itulah namanya. Seseorang yang selalu hadir dalam mimpiku. Dia baik, tapi sayang dia orangnya cuek. Kami sudah 3 tahun berteman mulai sejak kelas 1 SMP.
Hari itu aku mencoba untuk mendekatinya dengan jalan meminta nomor hand phonenya.
“Edo, aku bisa minta nomor Hp kmu gak ???”
“Mau diapain ??”
“Aku cuman mau save aja. Kalau suatu saat ada yang perlu akukan tinggal hubungin kamu.”
“ogc Gitu. nih .”
Sore harinya akupun mencoba untuk sms dia. Beberapa menit kemudian dia membalasnya.
“ini dengan siapa ??”
“mmm... maaf ganggu. AkuRianhy”
“ogc Riany. Adaapa???”
“nggak kok cuman mau nyapa ajha..”
Pada saat itu akupun tak pernah menyimpan handphoneku karna sibuk smsan dengannya. Suatu hari hal yang tak kusangka itupun terjadi.Edo menyatakan perasaannya padaku,aku senang sekali melihat smsnya.
Setiba disekolah aku bertemu dengan edo tpi aku heran kenapa dia nggak nyapa aku dan cuek saja seperti biasa.Sepulang sekolah aku langsung zmz edo.             ”Apa benar in nomor hpnya edo...?”
        “bukan,ini putra kakaknya edo..
Setelah melihat balasannya aku hanya bisa kecewa karna selama in ternyata yang membalas zmzku it bukan edo melainkan putra.
        Aku merasa kesal dengan edo kenapa dia memberi nomor hp putra padahal aku meminta nomornya.
“Apa mungkin dia tidak mau diganggu olehku..?” Pikirku
padahal selama ini aku kira yang membalas zmzku itu adalah edo.Jadi,yang pernah ungkapin perasaannya padaku ternyata itu bukan edo melainkan putra.Aku  menyesal telah menerima putra sedangkan perasaanku in hanya untuk edo.
Suatu ketika edo tahu kalau aku pacaran dengan putra.dia dberi tahu oleh sahabatku fitri.sejak saat itulah edo ngga pernah bicara ataupun senyum padaku sifatnya berubah drastis dia menjadi dingin terhadaku.aku tidak tahu kenapa dia seperti ini padaku.dan mulai saat itulah aku jujur kepada putra kalau selama ini aku menyukai edo.
Beberapa bulan kemudian aku bertemu lagi dengan edo disekolah SMA yang sama.sampai saat itu aku belum juga tahu kenapa edo marah padaku.aku sempat berfikir kalau edo mungkin juga menyukaiku.tapi mungkin itu cuman harapan aku saja.

Wassaalam...